Yogyakarta Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Alma Ata (UAA) baru-baru ini menggelar workshop penyusunan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Workshop ini menghadirkan pakar pendidikan terkemuka, Prof. Mahmud Arif, serta Dr. Aida Hayani, M.Pd , selaku Ketua Program Studi PAI UAA, sebagai narasumber utama. Acara yang berlangsung pada 16 September 2023 ini bertujuan untuk mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan sesuai dengan tuntutan pendidikan modern, khususnya dalam konteks pendidikan agama Islam.
Dalam pembukaan acara, Dr. Aida Hayani menyampaikan pentingnya penerapan pendekatan OBE dalam pengembangan kurikulum PAI. “Kurikulum berbasis OBE menekankan pada capaian pembelajaran yang jelas dan terukur, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan serta kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan sosial,” ujarnya. Outcome-Based Education (OBE) merupakan pendekatan pendidikan yang berfokus pada pencapaian hasil akhir yang diinginkan dari setiap proses pembelajaran. Dalam konteks kurikulum PAI, OBE diterapkan untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang relevan, tidak hanya dalam pengetahuan agama, tetapi juga dalam keterampilan praktis dan pengembangan karakter.
Prof. Mahmud Arif, sebagai pakar pendidikan yang juga menjabat sebagai dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, memberikan pemaparan mendalam mengenai prinsip-prinsip OBE dan bagaimana pendekatan ini dapat diadaptasi dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam. “Dalam OBE, pembelajaran harus diarahkan pada hasil yang dapat diukur secara jelas, seperti kompetensi spiritual, sosial, dan intelektual yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan kebutuhan masyarakat modern,” kata Prof. Mahmud. Workshop ini juga diisi dengan sesi diskusi dan penyusunan rancangan kurikulum PAI berbasis OBE. Peserta yang terdiri dari dosen-dosen PAI UAA terlibat aktif dalam menyusun capaian pembelajaran yang ingin dicapai di setiap mata kuliah. Proses ini meliputi identifikasi outcome yang spesifik, pengembangan bahan ajar, serta evaluasi yang sesuai dengan pendekatan OBE.
Dr. Aida Hayani, dalam sesi penutup, menekankan bahwa kurikulum berbasis OBE harus memperhatikan kebutuhan peserta didik secara holistik. “Kita harus memastikan bahwa kurikulum ini tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, tetapi juga pada penguatan spiritual dan karakter. Harapannya, lulusan program ini akan mampu berkontribusi secara positif di masyarakat,” tuturnya.
Penerapan kurikulum berbasis OBE diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan agama Islam di Universitas Alma Ata. Dengan pendekatan ini, mahasiswa PAI tidak hanya akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang agama, tetapi juga akan dilatih untuk mengembangkan keterampilan analitis, kritis, dan kreatif yang diperlukan dalam menghadapi dunia yang semakin kompleks. Peserta workshop sepakat bahwa kurikulum berbasis OBE memberikan fleksibilitas bagi para pengajar untuk merancang pembelajaran yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Selain itu, penerapan OBE juga akan membantu UAA dalam mencapai akreditasi internasional, mengingat banyak institusi pendidikan di dunia telah mengadopsi pendekatan ini.